Selasa, 13 Juli 2010

Kerjasama Tim (Team Work)

Pengantar
Kesendirian apapun bentuknya cenderung bermakna menghasilkan suatu kelemahan, ketidakmampuan, keterasingan dan bahkan membawa kehancuran. Setiap individu pasti memiliki sisi lemah dan sisi kuatnya. Namun barangkali kita mempersoalkan kelemahan orang lain dan terlalu sombong dengan kekuatan diri. Sudah saatnya kita merubah perilaku demikian.

Kerjasama tim (Team Work) merupakan sarana yang ampuh bagi kegiatan apapun, jelas bahwa keberhasilan membina sebuah tim kerja dalam perusahaan merupakan titik kritis yang akan menentukan keberhasilan perusahaan.

Motivasi Nilai dan Sikap
Manajer sering didefinisikan sebagai orang yang mengupayakan agar segala pekerjaan terselesaikan dengan memanfaatkan orang lain. Manajer perlu mengetahui dengan pasti kondisi dan tingkat perkembangan tim kerja di perusahaan. Untuk itu tergantung pada kerjasama dan komitmen dari orang-orangnya serta harus mampu menjalin hubungan kerjasama dengan orang-orang tersebut, baik sebagai individu maupun sebagai tim. Tiap pribadi memiliki nilai pribadi yang merupakan salah 1 faktor yang mempengaruhi sikap dan motivasi seseorang, tetapi terdapat faktor-faktor fundamental lain dalam pekerjaan yang terkait dengan berbagai kebutuhan dan kesan manusia yang mendasar. Apapun yang kita lakukan berawal dari dorongan dalam diri kita. Dorongan untuk memuaskan kebutuhan itu disebut motivasi.

Menurut Maslow, ada beberapa kebutuhan yang membangkitkan motivasi seseorang:
1. Kebutuhan fisik badani (physiological needs)
2. Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
3. Kebutuhan untuk termasuk dalam kelompok (social needs)
4. Kebutuhan ego (esteem needs)
5. Kebutuhan akan pemenuhan diri (self actualization needs)

Kebutuhan-kebutuhan manusia pada suatu saat dapat disusun menurut susunan hirarkis, tetapi dapat berubah dari waktu ke waktu maupun dari situasi ke situasi yang lain. Kebutuhan semacam itu bervariasi dalam kaitannya dengan umur, tahapan dalam siklus kehidupan atau dengan hadiah dan insentif yang diberikan dan lain-lain.

Dengan demikian kita semestinya:
- mengerti faktor-faktor yang memotivasi orang yang bekerja
- memahami kebutuhan untuk menciptakan kesempatan bagi pengembangan dan pengakuan terhadap berbagai keahlian
- memahami pentingnya upaya pemenuhan kebutuhan orang dengan apa saja yang dapat disediakan oleh suatu organisasi

Motivasi manusia merupakan sesuatu yang kompleks, bahwa hampir setiap segi dari tingkat manajemen berdampak pada motivasi dan kinerja. Hal-hal yang perlu dipahami dan bagaimana mestinya kita:
- memahami faktor-faktor yang memotivasi orang bekerja
- menyadari pentingnya memahami tim sebagai individu
- menyadari perlunya mencari kesempatan untuk memuji staf daripada mengeluh mengenai mereka

Memahami Kelompok
Agar efektif, setiap pemimpin kelompok perlu memahami:
- mengapa kelompok-kelompok terbentuk dan apa saja tahap-tahap perkembangannya
- pentingnya kelompok-kelompok informal dan formal
- bagaimana masing-masing kelompok menciptakan aturan, norma dan dinamika
- pentingnya peran kelompok dan bagaimana peran itu berkembang

Membangun Tim
Tidak mudah untuk memulai pembentukan tim. Perlu perencanaan yang mendalam dan waktu untuk saling mengenal satu sama lain. Tim tidak cukup hanya didukung dengan sistem-sistem, prosedur-prosedur dan harapan-harapan yang ada. Kemungkinan mereka tidak cocok dengan standar job description, penilaian kerja, penghargaan dan praktek-praktek promosi atau dengan sistem pengawasan dan ukuran yang tradisional.

Suatu tim perlu pengarahan, pemantauan dan umpan balik dari manajemen. Tim-tim seperti ini akan menjadi tanpa tujuan, sia-sia dan tidak efektif. Untuk itu seorang manajer perlu mengupayakan penciptaan tim-tim yang efektif sehingga memberikan kinerja jangka pendek dan panjang yang unggul.

Pembentukan kelompok/tim dan siklus pengembangan:
Tahap 1: Masa Infansi (Pembentukan)
Tahap 2: Masa Remaja (Mengalami Gejolak)
Tahap 3: Kedewasaan (Membentuk Norma dan Melaksanakannya)
Tahap 4: Mengalami Transformasi

Dalam membangun sebuah tim, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
- Memahami dinamika kelompok dan prosesnya, serta apa implikasinya bagi pelaku dan praktek supervisor.
- Menyadari arti penting untuk mempengaruhi dan menetapkan norma kelompok sehingga mereka mendukung bagi pencapaian hasil kerja yang baik.
- Memahami pentingnya mendengarkan orang lain, bukan berpegang teguh pada posisi dan pendapatnya

Setiap pribadi dalam tim memiliki latar belakang, nilai-nilai dan harapan masing-masing. Suasana yang konstruktif bagi berlangsungnya sikap saling mendukung dan upaya kerjasama akan tercipta melalui:
- Upaya mendorong anggota tim untuk memandang tim sebagai sumber gagasan, tehnik pelaksanaan, bantuan dan dukungan.
- Upaya mendorong tim untuk menyibukkan diri dengan berbagai usulan yang konstruktif.
- Mendorong anggota tim untuk berani mengambil inisiatif dan melakukan tindakan.
- Menjamin bahwa semua pertemuan dan diskusi formal yang dilakukan tim berlangsung efisien.
- Mendorong semua anggota untuk menuntaskan segala persoalan dan ketidaksepakatan secara terbuka dan konstruktif, bukannya menekan atau menghambatnya.

Kekompakan Tim
Seorang manajer atau pemimpin seyogianya lebih berpikir keras untuk mempersiapkan dan menciptakan tim-tim siap tempur yang kompak, sekaligus termotivasi untukmemacu prestasi karena sadar betapa besar misi sekaligus ancaman yang ada di hadapan mereka. Ada beberapa karakteristik yang yang harus menyertai sebuah tim agar selalu berkarya dalam kekompakan dan keterpaduan yang solid sehingga dapat mencapai sukses:
- Memiliki tujuan yang sama
- Memiliki komitmen yang sama terhadap hal-hal kecil
- Selalu memantau kemajuan
- Saling tergantung dan percaya
- Bahasa yang umum
- Setiap personil tahu peran masing-masing dan bagaimana menjalankan peran itu
- Setiap orang bermain
- Berbagi keberhasilan

Peran dalam Tim
Dalam praktek suatu kelompok kerja yang mungkin kecil dalam jumlah, ada kemungkinan tidak memiliki individu dengan karakteristik tertentu yang dituntut pada setiap peran, sehingga dalam beberapa anggota berperan untuk atau mengisi lebih dari 1 peran, tetapi kondisi yang demikian akan menimbulkan:
- Terdapat jurang di dalam kelompok
- Seseorang menerima terlalu banyak peran
- Seseorang mengambil peran yang salah

Di dalam sebuah tim yang ideal memiliki:
- Seorang ketua
- Seorang pembentuk
- Seorang pemikir
- Seorang pengevaluasi hasil monitoring
- Seorang penyelidik sumberdaya
- Seorang pekerja
- Seorang pekerja tim
- Seorang penyelaras akhir

Penggunaan Sasaran untuk Mencapai Prestasi
Sasaran-sasaran yang relevan dan mungkin dicapai merupakan dasar bagi setiap perencanaan penting, sebab sasaran-sasaran seperti itu mengharuskan kita untuk:
- menetapkan beberapa tujuan
- memutuskan perhatian pada tujuan dari apa yang sedang kita kerjakan
- mengaitkan semua aktivitas kita pada hasil-hasil yang ingin dicapai

Sasaran yang dirumuskan dengan baik memiliki sifat:
- Ditulis dengan bahasa yang jelas
- Memberikan batasan yang jelas mengenai bidang tanggung jawab dan hasil yang hendak dicapai
- Sedapat mungkin menetapkan sasaran secara kuantitatif dan mengarahkan pada hasil yang terukur
- Dilaksanakan hanya menurut jadwal yang ditentukan
- Dilaksanakan dalam semua bidang

Hambatan terhadap Prestasi Tim
Beberapa hambatan terhadap prestasi tim adalah:
1. Hambatan Internal, misalnya: kemampuan,pengalaman, pemahaman kerja dan motivasi yang dimiliki oleh setiap individu.
2. Hambatan Eksternal, misalnya:
- Peralatan, susunan kepegawaian dan sumber daya yang ada
- Struktur dan prosedur organisasi
- Jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan
- Biaya tenaga kerja, material dan proses produksi
- Ketergantungan pada departemen lain, pemasok luar, kontraktor atau konsultan
- Spesifikasi pelanggan atau kebutuhan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2010 SISTEM MANAJEMEN MUTU(QMS).

Theme by WordpressCenter.com.
Blogger Template by Beta Templates.